The Bridge Curse 2: Ritual
Hadir di layar bioskop, film ini mengisahkan mengenai urban legend di Universitas Taiwan.
Khususnya pada sekelompok anak muda menguji permainan horor Augmented Reality yang dibuat dengan mengusung ritual yang menakutkan.
Ting (Wang Yu-Xuan), yang menjadi penguji permainan AR, menemukan pelbagai tantangan dan misteri yang ingin ia pecahkan.
Mereka juga bertemu dengan seorang satpam universitas, Te-Chuan (JC Lin), yang memiliki rahasia yang berhubungan dengan entitas supranatural yang menyerang mereka.
Teman Nonton Film yang menyukai game, pasti mengetahui akan game berjudul The Bridge Curse . Film ini membicarakan pula akan hal ini dan secara visual, memang penonton dibuat terpukau akan pengalaman cinematik membawa imajinasi ke alam semesta lain.
Review The Bridge Curse 2: Ritual
Banyak juga adegan-adegan sulit yang harus dilakukan oleh para aktor dan aktrisnya, demi membuat agar adegan penceritaan berjalan dengan mulus, dan ini berhasil diterapkan.
Penonton berhasil diyakinkan kaitan antara satu adegan dengan adegan lain, serta kasih sayang dan ikatan keluarga yang tak akan putus.
Selain itu dengan menggunakan pola penceritaan maju mundur serta flashback, tanpa banyak dialog , penonton pun dibawa dengan mudah untuk memahami sebab dan akibat setiap tindakanyang dilakukan oleh para karakter utamanya.
Dalam film ini juga dibahas mengenai desain “Bagua” sebagai penangkal keburukan di sebuah universitas yang tengah dibangun.
Bisa dikatakan ada tiga alur cerita berbeda dalam film ini, namun dengan rapihnya oleh sutradara Lester Hsi , dikaitkan melalui penerapan warna dan tone yang berbeda namun mudah dipahami.
Kekuatan alur cerita dari karya penulis Keng-Ming Chang,Po-Hsiang Hao,Shih-yuan Lu berhasil diwujudkan dengan nyaris tanpa cacat.
Penonton benar-benar terbawa secara emosi akan adegan-adegan yang ditampilkan, serta memberikan warna “thriller” dengan penggabungan “time travel” pula yang sejenak mengingatkan akan film-film sejenis.
Namun seketika terasa pupus saat permainan warna dan tone, kembali dihadirkan secara berani.
Beberapa adegan juga memberikan unsur humor, sehingga menjadikan penonton dapat beristirahat sejenak, setelah serangkaian adegan menyeramkan yang dihadirkan.
Walaupun film ini diambil berdasarkan game, namun karena banyaknya unsur-unsur kegelapannya serta adegan kekerasan,diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas.
Film ini merupakan sekuel dari film The Bridge Curse (2020) yang juga disutradarai Lester Hsi.