Teman Nonton Film, pasti tahu kalau Habis Nonton Film telah mengadakan acara Super Screening Pemukiman Setan
Ini dia konten sosial media di You Tube nya, tengok dulu ya
Namun Teman Nonton Film, ada juga ini sepatah dua patah kata dari Penulis Film Pemukiman Setan, Gea Rexy , dan ini dia rangkumannya
HNF : Apakah yang Membuat Dirimu Tergerak Untuk Menulis Mengenai Pemukiman Setan?
Gea Rexy :
Ide awalnya itu mengenai maling yang dapat kutukan, dan ini ide awalnya udah dari tahun 2014.
Tapi waktu itu cerita aku itu, aku ikut lomba penulisan cerpen / novel horor gitu dan masukkan idenya ini, namun terhenti disini. Tulisanku menang dan masuk di antologi novel tersebut.
Di antologi itu , malingnya cuma satu orang sih, kalau di film kan tiga orang.
Nah habis maling, dapat terorlah.
Singkat cerita di tahun 2019, aku ingin banget difilmin , namun dibuat aja racikan yang lain saat diskusi dengan Mas Charles Gozali (Sutradara) di projek film Qodrat , saat ngebantuin Bagus Bramanti.
Akhirnya sekitar akhir tahun 2022, mulai diseriusin ni.
Waktu itu aku sempat nge stuck.
Masalahnya horor itu udah banyak banget yang kayak gini, mesti diapain ya biar beda?
Jadi aku mesti racik yang baru, saat itulah secara personal aku mulai bertanya kepada diriku sendiri. Lalu melihat latar belakangnku segala macem.
Akhirnya aku nemu, kan aku orang Jawa. Kenapa nggak ambil dari konten lokal Jawa saja.
Namun sudah banyak sekali yang angkat soal ini , jadi akupun berpikir apa latar belakang masalah nya, lalu saat kupadukan dengan konten lokal Jawa yang ku riset, aku menemukan elemen-elemen yang menarik.
HNF : Bisa Dishare Alasan Kamu Melakukan Riset yang Mendalam di Film Ini?
Gea Rexy :
Aku tu kuliah memang belajar media, aku dari ilmu komunikasi, namun senang media. Skripsiku juga mengenai ini.
Jadi aku berusaha untuk menghargai cerita dan penonton juga.
Apalagi berangkat dari Qodrat kemarin, risetnya juga dalam.
Jadi walaupun riset untuk film Pemukiman Setan ini tidak sedalam Qodrat, namun disini lebih fleksibel dan semua ada akarnya, nggak acak-acak.
Satu bulan kira-kira aku ngerjainnya.
Ya misalnya di masa Majapahit, sudah ada hukum tatayi.
Sangat terlarang untuk orang melakukan hal magis terhadap orang lain. Ini riset yang ada pembahasannya juga di beberapa tempat. Jadi ada sumbernya.
Jadi akhirnya konten lokal ini , aku masukkan nggak cuma sebagai sumber masalah, tapi juga menjadi solusi permasalahan tersebut.
Dalam hal ini adalah keris tersebut.
Lalu bagaimana dengan nyinden Kidung Semar dari Sunan Kalijaga, keris itu dipanggil.
Teman Nonton Film , masih belum nonton film Pemukiman Setan?
Jangan lewatkan, mumpung saat ini masih tayang di bioskop loh.