Warga Minang patut bangga, film Indonesia berjudul “Onde Mande!” (The Prize!) berhasil masuk dalam daftar film yang terpilih mengikuti Far East Film Festival (FEFF) 2023 di Udine, Italia. Keikutsertaan film Indonesia di festival tersebut menjadi sebuah langkah maju untuk mengharumkan nama Indonesia ke panggung internasional. Tentunya hal ini menandakan kualitas film Indonesia tak dapat dipandang sebelah mata.
Far East Film Festival bertujuan untuk mengenalkan film-film populer Asia kepada penonton Eropa. Tahun ini, FEFF digelar di Udine, Italia pada 26-29 April 2023.
Film “Onde Mande!” (The Prize!) baru saja diumumkan masuk dalam bagian Focus Asia 2023 kategori Far East in Progress 2023. “Onde Mande!” merupakan proyek film baru persembahan Visinema yang bekerjasama dengan Gandheng Ceneng Film dan Visionari Capital. “Onde Mande!” telah merampungkan proses produksi dan rencananya akan ditayangkan di bioskop pada pertengahan tahun ini.
Terpilihnya “Onde Mande!” di jajaran kategori itu menandakan film tersebut berpotensi besar dan dianggap unik oleh komite penyelenggara. Apalagi film “Onde Mande” ini fokus mengangkat nuansa budaya masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat dan akan hadir sebagai film bergenre drama keluarga dan komedi.
Sutradara “Onde Mande!”, Paul Agusta mengaku senang mengetahui film garapannya dipilih oleh komite Far East Film Festival. Menurutnya, selain memperkenalkan film “Onde Mande!”, terpilihnya film Indonesia di festival itu menjadi kesempatan bertemu dengan distributor serta festival film director untuk membuka jalur internasional dalam mendistribusikan film-film Indonesia.
“Senang sekali bahwa work in progressnya The Prize! atau Onde Mande! bisa masuk Udine Far East untuk ditinjau oleh para distributor dan programmer festival dari seluruh dunia,” ungkap Paul. “Ini sebuah kehormatan bagi saya secara personal bisa membawa nama Indonesia dan Sumatera Barat ke Italia,” tambahnya.
“Onde Mande!” mengisahkan seorang pensiunan guru bernama Angku Wan yang hidup sebatang kara di sebuah desa nelayan yang asri di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat yang memenangkan hadiah undian dari sebuah perusahaan sabun. Hadiah bernilai miliaran rupiah tersebut akan ia gunakan untuk tujuan yang mulia, yaitu membangun desa demi kesejahteraan bersama.
Namun sebelum mengklaim hadiah besarnya, Angku Wan meninggal. Sepeninggalan Angku Wan, warga dan pemimpin desa menyusun rencana besar. Mereka berusaha meyakinkan perusahaan sabun bahwa Angku Wan masih hidup demi menuntut hadiah dan mewujudkan pesan terakhirnya. Keadaan pun semakin runyam tatkala dua orang perwakilan perusahaan sabun datang ke desa secara tiba-tiba untuk memvalidasi pemenang. Lewat kerjasama dan gotong royong, warga desa tak gentar memperjuangkan rencananya demi hak Angku Wan.
Meski tanggal tayang dan jajaran pemain masih dirahasiakan, Paul berharap, ketika resmi diputar nanti film “Onde Mande!” dapat menyentuh hati penonton sebanyak mungkin serta menunjukkan keindahan Ranah Minangkabau ke dunia mancanegara.
“Kami juga sedang menargetkan banyak festival, semoga banyak yang jodoh juga. Mohon doa dan dukungannya,” pungkas Paul.
Di kategori Far East in Progress 2023, “Onde Mande!” (The Prize!) bersaing dengan 7 film lainnya, yakni Blue Imagine dari Jepang dan Filipina, Doi Boy dari Kamboja, Fruitcake dari Filipina serta Last Shadow at First Light dari Singapura, Jepang dan Slovenia. Selain itu, Film Pierce dari Singapura, Salli dari Taiwan dan The Imaginary dari Jepang turut menjadi pesaing film “Onde Mande!”.